Gadis Desa Pengantin Penganti Bab 30

 Admin kembali lagi dengan Novel yang sangat seru,Novel ini menceritakan seorang gadis Desa yang bernama Khansa yang di anggap wanita sial di desa tersebut,Novel ini berjudul “ Gadis Desa Pengantin Penganti ”


Hahaha Admin ga akan lanjut nanti di bilang spioiler lagi kita akan lanjut ke kisah Khansa yang sangat menguras perasaan dan Novel ini mempunyai jalan cerita yang panjang dan  seru langsung saja kita menuju TKP….😘😘🥰


BAB 30 : INGATAN


Khansa mengingat kejadian itu, waktu itu dia memang ada menyelamatkan seorang pria. Namun, sudah tidak dapat mengingat dengan baik wajah pria itu, tidak ada gambaran sama sekali. 


Khansa membalas pesan Emily dan berkata sudah melupakan pria itu. “ Wajah pria itu sudah benaran tidak ada di dalam ingatan aku,”


“lagipula aku memang tidak melihat wajahnya dengan jelas waktu itu,” tukas Khansa. 


“Hei! Ada apa kau menanyakan tentang ini?’ tanya Khansa. 


“Tidak apa,” jawab Emily. 


“Apa batu giok itu sudah benar-benar hilang?” tanya Emily penasaran. 


Yang Khansa ingat hanyalah jika pria itu pernah memberikan batu giok pada Khansa, pria itu berkata akan kembali mencari Khansa, tapi batu itu hilang tidak tahu kemana. 


Waktu itu, Ketika Khansa sedang mencari beberapa daun herbal, Khansa secara tidak sengaja menemukan tubuh pria yang tak sadarkan diri.


Bedasarkan pemeriksaan Khansa pria ini seperti memiliki sakit yang tak biasa, karena khansa melihat kulit pria itu yang nampak aneh, masih tersisa jejak-jejak  kerusakan jaringan di bawah kulit putih pria itu,terlihat memar-memar di kulit pria tersebut. 


Saat itu Khansa lebih berkonsentrasi untuk memperhatikan luka di tubuh pria itu daripada wajah pria asing tersebut.


“ Luka ini … adalah  cedera yang disebabkan oleh hancurnya ikatan antar sel, ini  bisa mengakibatkan kerusakan sel,” gumam panik Khansa. 


Karena panik, Khansa tidak pernah sedekat itu dengan pria, jadi pada saat itu selain panik juga tidak sempat memperhatikan rupa pria itu dengan jelas. 


“Ini luka internal,” gumam Khansa lagi seraya menggulung lengan kemejanya. 


Khansa tidak menemukan adanya luka eksternal, namun melihat memar yang terlihat bukan seperti pola karena pukulan benda tumpul dan sejenisnya, maka Khansa bisa menyimpukan ini adalah luka internal.


Luka internal terjadi akibat gangguan yang berhubungan dengan beberapa sistem di dalam tubuh, seperti neuropati yakni kerusakan sistem saraf.


Khansa memahami untuk luka internal seperti ini diperlukan pengobatan medis untuk memulihkannya. Namun, Khansa  juga memahami pertolongan pertama bisa menjadi langkah penanganan sementara untuk jenis luka internal maupun eksternal, setidaknya sampai mendapatkan bantuan medis guna mencegah timbulnya dampak yang fatal.


Khansa mengenali memar yang ada di bawah kulit pria ini sebagai hematoma. Ini disebabkan oleh gangguan pada pembuluh darah kecil dan kapiler yang mengakibatkan penggumpalan darah pada daerah yang terluka.


Khansa yakin ini adalah Hematoma karena, berbentuk benjolan kenyal yang bernama lesi. Tergantung pada tingkat keparahannya, jenis luka tertutup ini bisa berukuran besar atau kecil.


Luka tertutup juga harus segera mendapatkan perawatan luka yang sesuai. Pengobatan bertujuan untuk mengontrol rasa sakit serta mencegah peradangan menyebar lebih luas.


Setelah melihat jenis luka tertutup pada pria itu, Khansa segera berdiri untuk mencari daun mint yang memberikan efek dingin.


Khansa mencari daun mint karena mengandung dan memproduksi mentol. Luka internal pada pria itu perlu di kompres oleh sesuatu yang dingin, saat ini satu-satunya yang ada di kepala Khansa hanya daun mint saja, karena  di bawah kulit ada neuron yang dapat merasakan sensasi yang berbeda, seperti panas dan dingin.  Karena itu Khansa bergegas mencari daun mint ini.


Daun mint segar sudah mengandung air, jadi Khansa akan membaluri luka pada pria itu dengan daun mint , mengompresnya dengan menggunakan daun mint itu. 


Setelah mengambil banyak daun mint, Khansa segera Kembali ke tempat pria tersebut. Dan mulai membalurkan daun mint itu di setiap luka yang terlihat yang ada di jaringan lesi pria tersebut. 


Pria tersebut pun tersadar karena mencium bau segar dari daun mint yang menyegarkan itu, tangan khansa terhenti Ketika pria asing itu terbangun. 


“uhuk , uhuk,” batuk pria asing itu. 


Merasa pria asing itu sedang menatapinya, Khansa pun bersuara “Ah ini … maafkan aku …” ujar Khansa. 


“Aku hanya mencoba membantumu sebisa aku,” ujar Khansa seraya duduk menunduk, enggan menatap pria asing tersebut. 


Merasakan sensasi dingin sedang menjalari tubuhnya, pria asing itu Nampak lebih rileks, lalu mencoba untuk duduk, “Karena kau sudah sadar maka aku pergi dulu,” ujar Khansa seraya ingin pergi berdiri. 


“Tunggu,” ujar pria asing tersebut. 


Khansa menghentikan langkahnya tanpa menoleh ke arah pria asing tersebut. Pria asing tersebut berusaha berdiri, lalu mengekuarkan sebuah batu giok dari saku celananya. 


“terima kasih!” ujarnya.


“Ambilah ini, kelak aku akan mencarimu nanti,” ujar pria asing tersebut. 


Khansa mengambil giok itu, lagi-lagi tanpa melihat wajah pria asing tersebut, lalu segera berlari pulang ke rumah. 


Bunyi notifikasi pesan baru dari Emily menyadarkan lamunan Khansa yang sedang mengingat kejadian waktu itu, pertemuannya dengan pria asing yang dia selamatkan itu. 


Emily merasa pria ini pasti tuan muda kaya dari sebuah keluarga kaya,”Jika mengingat jenis batunya, maka seperti itu adalah seorang tuan muda yang kaya ,” ujar Emily. 


“Sayang sekali, hish … kau ini mengapa kau menghilangkan batu giok itu,” ujar Emily. 


“Sudah ah, tak mau ingat lagi,” tukas Khansa sedikit menyesali juga mengapa dia tidak menyimpan baik-baik batu giok itu. 


“Bagaimana dengan hasil penyelidikan yang aku pinta?” tanya Khansa. 


“Sebentar, tunggu lima menit lagi, aku akan segera mengirimkan lokasinya kepadamu”  ujar Emily. 


Tak berapa lama pesan Emily sampai, “Sasa, ini lokasi yang ditemukan dengan melacak sinyal ponsel Hendra." 


“Panggilan telepon keluar itu berlokasi di


perumahan penduduk area luar kota Palembang. Bibi Fida ada di sana. Emily memberi tahu Khansa dengan semangat Ketika mengetik pesannya itu. 


Khansa melihat alamat yang dikirimkan Emily, Khansa sudah punya rencana dari awal sebelum bertemu dengan Hendra, dia akan membuat Hendra menelepon agar Emily bisa melacak posisi bibi Fida.


Jadi tadi Khansa sengaja berbasa-basi dulu untuk mengulur waktu, sebelum tadi menanyakan lokasi keberadaan bibi Fida.  


“ketemu,” ujar Khansa senang. 


Khansa memperhatikan lokasi yang Emily kirimkan, dan mengecek sedikit keadaan sekitar melalui map di internet.  Khansa mulai membuat rute untuk misi penyelamatan bib Fida. 


“Aku harus bisa menyelamatkan bibi Fida apa pun yang terjadi, tak peduli jika itu sangat berbahaya, bibi Fida hanya akan aman jika Bersama aku,” pikir Khansa. 


Sudah mengetahui keberadaan bibi Fida, mana boleh kehilangan lagi, karena itu kali ini Khansa benar-benar bertekad kuat untuk mendapatkan bibi Fida ke pangkuannya. 


Khansa melihat jam di atas nakas, Saat ini sudah malam dan  pada saat inilah mudah untuk beraksi, Khansa berharap bisa segera menemukan bibi Fida. Yang terpenting saat ini adalah lebih dulu menyelamatkan bibi Fida.


Leon tiba-tiba menelepon. Khansa tidak menjawab panggilan dari Leon dan membiarkan ponsel terus berdering. Kemudian ada pesan masuk dari Leon.


Klik ini untuk lanjut ke Bab Berikutnya


Bersambung

Novel ini merupakan Novel yang panjang dan mempunyai cerita yang sangat bangus dan seru untuk menemani anda di kala santai.ikuti kisah selanjutnya yah.



Posting Komentar untuk "Gadis Desa Pengantin Penganti Bab 30"