Gadis Desa Pengantin Penganti Bab 24

 Admin kembali lagi dengan Novel yang sangat seru,Novel ini menceritakan seorang gadis Desa yang bernama Khansa yang di anggap wanita sial di desa tersebut,Novel ini berjudul “ Gadis Desa Pengantin Penganti ”


Hahaha Admin ga akan lanjut nanti di bilang spioiler lagi kita akan lanjut ke kisah Khansa yang sangat menguras perasaan dan Novel ini mempunyai jalan cerita yang panjang dan  seru langsung saja kita menuju TKP….😘😘🥰


BAB 24 : SUPERCAR


Raut wajah Hendra menjadi dingin seketika, “Khansa, jangan pura-pura alim di hadapanku, aku sampai lupa kamu sudah ternoda dan juga tidak ingin memungut bekas orang lain.”


"Jadi jangan sok jual mahal di depan aku!" ujarnya lagi.


Khansa, "…"


Hendra juga memberitahunya Khansa kalau sudah punya calon istri dan Khansa juga mengenal wanita itu, Khansa tidak tertarik, tapi sudah punya dugaan. Saat ini Jihan muncul dan memeluk Hendra dengan manja, Jihan mengira Hendra tidak datang.


"Aku kira kau tidak akan datang lho."


"Wanitaku sedang berulang tahun, mana bisa tidak datang," jawab mesra Hendra seraya merangkulkan tangannya di pinggang Jihan.


"Ciih …" gumam Khansa menghina pasangan yang sedang memamerkan kemeraan palsu mereka. 


"Kalian sungguh pasangan yang serasi, selamat ya, semoga kalian bisa lebih bahagia dari aku," tukas Khansa dengan tulus sambik bertepuk tangan.


"Tentu saja kami akan jadi pasangan yang bahagia lho, calon suami aku ini sungguh sehat dan kuat," jawab Jihan seraya mengusap-usapkan tangannya di dada bidang Hendra. 


Hendra pun tersenyum puas, lalu mencium puncak kepala Jihan di depan Khansa, seakan ingin membuat Khansa cemburu. 


Khansa pun hanya mentertawai Jihan dari balik cadarnya itu, kemarin siapa yang mati-matian mengeluarkan cek hanya untuk menjadikan suaminya itu untuk menjadi sugar babynya.


Fauzan dan Maharani juga datang, Maharani sengaja mengenalkan Hendra sebagai calon suami Jihan dengan sikap arogannya. 


"Hendra! Tante kira kau tidak bisa datang lho, karena kesibukan bisnismu itu," tukas Maharani. 


"Ini hari penting dalam hidup Jihan, bagaimana mungkin aku tidak datang," jawab Hendra.


Maharani melirik ke Khansa lalu mulai menyinyiri Khansa lagi, "Khansa sudah kenal Hendra kan? Dia ini adalah calon suami Jihan," jelas Maharani.


"Ah ya, jika begitu bagus. Cepat nikahi dia, jangan buat menunggu terlalu lama. Mana tahu jika bosan akan keluar mencari hiburan dengan yang lain," ujar Khansa dengan nada sarkas kepada Jihan dan Hendra.


"Kau …" gerutu Maharani


Jihan menahan tangan Maharani, menahan agar tidak membuat keributan. Jihan sedikit khawatir jika Khansa akan bicara tentang dirinya ingin membeli sugar baby  waktu itu dan bertengkar dengannya.


"Bu! Malu lho di depan Hendra jika ribut-ribut dengan Khansa," bisik Jihan.


Khansa melirik kepada Fauzan, melihat Fauzan membiarkan ibu dan anak ini sedari tadi meledek dan mempermalukannya,  Khansa baru sadar kalau Fauzan bersedia royal sekali untuk acara ulang tahun Jihan karena Hendra adalah calon suami Jihan. Ingin sekali rasanya Khansa tertawa dengan keras atas tingkah ayah kandungnya ini. 


Dalam pikiran Fauzan, Jihan adalah pembawa keberuntungan karena bisa menarik perhatian Hendra Ugraha, salah satu Tuan Muda dari keluarga terpandang di Palembang, sementara Khansa benar-benar anak pembawa sial yang hanya bisa menikah dengan suami yang penyakitan, meski dari salah satu keluarga terkuat di Palembang juga. Namun, bagi Fauzan itu tidak berguna, karena menganggap Khansa tidak akan pernah mendatangkan dukungan yang bisa memperkuat keluarga Isvara.


Hendra melihat Khansa terdiam, ada rasa pembalasan yang puas dalam pandangan Hendra. Semua hadirin VIP merasa kagum dan iri pada Jihan.


[Mereka berdua benaran cocok, satu cantik satu tampan]


[Ini bisa jadi sebuah pernikahan termegah di kota Palembang]


[Wuah … pasangan ini benaran membuat iri orang]


[Aku juga ingin satu yang seperti Hendra Ugraha]


Dalam sekejap, Fauzan, Maharani dan Jihan merasa sangat bangga, karena salah satu putri Isvara akan berbesanan lagi dengan satu dari empat keluarga berkuasa di Palembang ini.


Sebelumnya dengan keluarga Sebastian, dan sekarang dengan keluarga Ugraha. Ini akan menguatkan posisi Isvara Group di dunia perbisnisan di Indonesia dan di beberapa negara tetangga. 


Khansa berkata mendoakan sekali lagj, “Walaupun konyol sekali kalau orang lain memungut barang bekas milikku dan menjadikkan barang berharga, tapi aku doakan kalian bisa berbahagia. Karena kalian memang sangat cocok.”


Perkataan Khansa itu benaran terdengar tulus dan lembut di telinga siapa saja yang mendengarnya. Namun di telinga Jihan dan Hendra itu malah terdengar seperti sebuah hinaan yang menohok ke hati mereka.


Setelah Khansa bertepuk tangan merayakan kebersamaam Jihan dan Hendra, Khamsa pun pergi setelah mengatakan hal itu.


Saat ini, Khansa berada di luar hotel dan mau memesan mobil, Hendra dan Jihan keluar bersama Fauzan dan Maharani, mereka berkata kasar pada Khansa kalau tidak akan berhasil memesan mobil di sini, dan memaksa Khansa pulang diantar oleh Hendra.


"Sudah jangan keras kepala, lagipula tidak setiap hari lho kau menaiki mobil mewah," ujar Maharani merendahkan Khansa.


Bicara soal rendahan, Khansa tahu betul bagaimana Jihan merendahkan dirinya hanya karena seorang pria, lalu Khansa mengungkit sedikit tentang Jihan mengeluarkan cek untuk membeli sugar babynya Khansa, Jihan takut hal itu terkuak dan terdengar oleh Hendra lalu dengan cepat mengajak Handra agar pergi dari sana.


Jihan menyukai Hendra sejak kecil dan tujuan Jihan adalah untuk mendapatkan Hendra, jadi tak ingin Khansa menghancurkan impiannya sedari kecil.


Hotel Royal berada di bawah naungan Sebastian Group, saat ini ada sebuah mobil mewah menuju kemari, manajer hotel keluar dan bertanya dengan sopan siapakah yang merupakan nona Isvara.


Jihan dengan bangga mengaku dirinya adalah nona Isvara, "Aku, putri keluarga Isvara," jawabnya dengan sombong.


"Ada apa mencari aku?" tanya Jihan dengan senyuman bangga, karena merasa jika dirinya itu benaran populer.


"Khansa Isvara!" sebut manajer hotel tersebut.


Rupanya manajer hotel ingin mencari Khansa karena pihak hotel menyiapkan mobil mewah ini untuk mengantar Khansa pulang.


Maharani, Fauzan, Hendra dan Jihan sangat terkejut, Khansa juga tidak menyangka akan ada hal begini.


Khansa pun mengatakan kepada manajer hotel itu, jika dia adalah Khansa Isvara. Manajer hotel pun menundukan kepalanya dan sekali lagi mengatakan jika mobil mewah ini disediakan untuknya.


Mobil yang ada di depan mereka sekarang adalah tipe mobi supercar yang mampu menempuh kecepatan seratus km/jam dalam hitungan menit dan memiliki top speed hingga 370 km/jam.


Mesin mobil ini terbuat dari material emas yang membuat mobil ini sangatlah mahal. Tujuannya adalah untuk menghilangkan panas pada mobil.


Hanya ada beberapa mobil mewah yang tersebar di dunia dan tidak semua orang memiliki kesempatan untuk memiliki mobil mewah tersebut.


Harganya yang setinggi langit dan desain nya yang sangat berkelas membuat mobil-mobil mewah ini menjadi incaran banyak orang di dunia.


Situasi yang sangat canggung sekali Pun kentara terlihat, karena Khansa juga sama bingungnya, tiba-tiba dikejutkan dengan dijemput oleh supercar seperti ini.


Sebelum naik ke mobil, Khansa bertanya pada manajer dirinya akan dibawa kemana, manajer hanya tersenyum dengan misterius.


Klik ini untuk lanjut ke Bab Berikutnya


Bersambung

Novel ini merupakan Novel yang panjang dan mempunyai cerita yang sangat bangus dan seru untuk menemani anda di kala santai.ikuti kisah selanjutnya yah.



Posting Komentar untuk "Gadis Desa Pengantin Penganti Bab 24"