Gadis Desa Pengantin Penganti Bab 20

 Admin kembali lagi dengan Novel yang sangat seru,Novel ini menceritakan seorang gadis Desa yang bernama Khansa yang di anggap wanita sial di desa tersebut,Novel ini berjudul “ Gadis Desa Pengantin Penganti ”


Hahaha Admin ga akan lanjut nanti di bilang spioiler lagi kita akan lanjut ke kisah Khansa yang sangat menguras perasaan dan Novel ini mempunyai jalan cerita yang panjang dan  seru langsung saja kita menuju TKP….😘😘🥰


BAB 20 : GAUN NT


20.


Jane lalu melihat gaun di badan Khansa. Gaun ini adalah gaun terbaru dari merek NT yang sangat terkenal di seluruh dunia, Jane baru saja melihatnya di majalah terbaru dua hari yang lalu, dan sangat menginginkannya.


Tapi tidak  bisa mendapatkan, sedangkan Khansa malah sudah mengenakannya. Sungguh melihatnya seperti baru saja merasakan ledakan iri maha dashyat di hati Jane.


Membandingkan kedudukan terhormatnya dengan kedudukan Khansa, seorang gadis yang baru saja datang dari desa, tapi malah sudah mengalahkannya dalam hal gaya juga pria.


Tingkat level kebencian Jihan kepada Khansa pun naik menjadi sepuluh kali lipat dari sebelumnya. Jane benar-benar tidak bisa menerima kalah telak dari Khansa.


Jane sulit mempercayainya, pikiran liciknya mengatakan jika gaun yang Khansa pakai sekarang adalah barang tiruan edisi premium.


Jane pun dengan lantang malah megejek, merendahkan Khansa, Jane sengaja mengencangkan suaranya agar semua yang disana dapat mendengar perdebatan mereka.


"Bajumu ini tiruan bukan?" ujar sengit Jane. 


"Sudah mengaku saja, Hah! Benaran bikin malu, pergi ke pesta mewah, memakai baju tiruan." desis jijik Jane kepada Khansa. 


"Sungguh kau ini ya benaran merusak nama keluarga Isvara," ujar Jane lagi.


Khansa memutar kedua bola matanya, memberi tanda jika dirinya sedang malas berdebat dengan Jane, meskipun di rumah ada sebuah lemari pakaian, yang disiapkan oleh Leon untuknya. Namun, dia sama sekali tidak ingin menggunakan hal ini untuk pamer ketika menghadapi orang lain yang  sejenis  Jane dan Jihan.


Jika Khansa ingin pamer maka seketika saja pasti bola mata Jane akan lepas dari tempatnya dan otak dan hatinya akan meledak karena terlalu mendidih dan panas hati. 


Khansa memberikan senyum provokasi kepada Jane, memberi senyum malas meladeni manusia kuman seperti Jane, yang mudah sekali bertebaran dimana-mana. 


Tak disangka  malah Jane melangkah maju dan merobek gaun Khansa, Khansa juga jelas tidak mau kalah, dia juga merobek gaun Jane, keduanya hampir saja berkelahi besar. 


"Dasar kampungan!" pekik Jane seraya menunjuk-nunjuk Khansa. 


Khansa hanya diam sambil menyunggingkan senyum provokasinya lagi  dari balik cadar setengah tipisnya itu. Meski tak kentara namun itu masih saja terlihat siluet senyum mengejek dari khansa yang dia lemparkan untuk Jane.


Jane bersungut dengan sengitnya seraya membenarkan bentuk baju dan rambutnya, sementara Khansa terlihat lebih tenang seakan tidak terjadi apa-apa, melihat hal ini umpatan Jane kepada Khansa pun semakin kasar. 


"Dasar gadis kampungan, tidak punya tata krama. Kau memang pantas menikahi pria penyakitan. Dasar wanita munafik," hina Jane kepada Khansa. 


"Kau ini hanya hewan peliharaan keluarga Isvara, jangan besar kepala kau!" hina hardik Jane lagi.


"Kita lihat jika suami penyakitanmu itu mati, kita lihat saja siapa yang akan mau menampungmu lagi," tukas Jane masih dengan bersungut berbalut amarah yang sudah sampai di atas ubun-ubun kepalanya.


Khansa tetap acuh tak acuh dengan caci maki serapah Jane yang ditujukan untuk dirinya itu. Bagi Khansa menghadapi seseorang seperti Jane, belum ada apa-apanya dibanding dengan binatang buas. Pernah sekali waktu, Khansa sedang asyik bermain dengan anak harimau, bercanda membelai.


Tiba-tiba saja induk anak harimau tersebut keluar dari semak-semak, dan menatapi Khansa,  dari tatapan yang Khansa tangkap maka Khansa meyakini jika dia sedang dalam bahaya, Khansa pun sudah memasang kuda-kuda lebih dulu untuk lari. Si induk anak harimau itu menyangka jika Khansa akan mencelakai anaknya, karena itu merasa marah.


Lalu dengan semerta-merta saja Khansa di kejar oleh induk harimau tersebut. Demi menghindari induk harimau tersebut Khansa berlari dengan sangat cepat lalu langsung meraih dahan batang pohon terdekat yang bisa dia gapai, lalu mengangkat kakinya tinggi-tinggi untuk menghindari amukan si induk harimau. Karena pengalaman inilah, Khansa bisa dengan gemulai menari tarian tiang pole di Bar 1998.


Jadi jika hanya masalah bertengkar dengan Jane Gautama ini, maka itu tidak membuat Khansa takut sama sekali. Maharani melihat hal ini, keduanya pun dihentikan oleh Maharani yang turun untuk melayani tamu.

"Kalian berdua! Berhenti bertengkar!" perintah Maharani.


"Benaran bikin malu! Dilihat banyak orang," ungkap Maharani.


"Kau! Bawa dia keatas!" perintah Maharani kepada salah satu pelayan. 


"Apa kau sengaja mau menghancurkan pesta Jihan, kami tahu! Kau selama ini tinggal di desa. Dan kami sudah berbaik hati menjemputmu pulang lho," ujar Maharani dalam aktingnya, sengaja mengeraskan suaranya agar orang-orang yang melihatnya bersimpati kepada Jihan dan merutuki Khansa. 


"Aku mohon ya! Jangan merusak pesta Jihan ini!" pinta Maharani memelas dengan mata berkaca-kaca. 


Maharani meminta pelayan untuk membawa Khansa ke lantai atas untuk berganti pakaian saat melihat gaun di badan Khansa yang sudah buruk rupa.


"Bawa dia keatas, dan dandani dengan rapih. Bagaimanapun juga dia adalah putri keluarga Izvara, meski bukan putri kandungku," tutur Maharani memperjelas di bagian tidak sekandungnya.


Maharani jelas telah sukses, membuat seakan-akan dia adalah ibu tiri yang baik dan pemaaf di depan mata orang banyak. Sementara Khansa adalah anak tiri yang menyebalkan, pendendam dan menyusahkan keluarga karena terlalu liar dan tidak bisa diatur.


…….


Pelayan membawa Khansa ke ruangan VIP, lalu memintanya menunggu sebentar. Dan tak berapa lama kemudia pelayan tersebut datang membawakan sebuah gaun baru untuk Khansa, gaun ini juga buatan NT.


Khansa hanya memandangi gaun yang baru saja dipakainya,  tidak ingin terburu-buru untuk memakainya. Tapi, pelayan itu terus-menerus menyanjungnya dan menggunakan segala cara agar Khansa mau mengganti , memakai gaun itu. Perintah Maharani sudah sangat jelas ke pelayan yang mbawakan gaun itu untuk Khansa, apa pun caranya pelayan itu harus bisa membujuk Khansa agar mau memakai gaun itu di tubuhnya.


Khansa menyadari ada masalah dengan pelayan dan gaun ini, "Pelayan ini sungguh mencurigakan," pikir Khansa. Namun, dia tersenyum dan tetap memakai gaun NT yang disediakan oleh pelayan tersebut. 


Di dalam aula pesta…


Jihan memastikan  lagi kepada Ibunya itu apakah Khansa sudah mengganti gaunnya.


Maharani mengangguk sambil tersenyum.


“Sudah, tenang saja, pelayan sudah berhasil membujuknya.”


Mendengar jawaban ibunya, Jihan pun merasa sangat girang, dalam pikirnya, ini balas dendamnya akan segera mengenai Khansa


“Bagus, kita sudah rugi banyak gara-gara si Khansa kampungan itu, hari ini kita harus kerjain dia habis-habisan, hanya saja sayang banget gaun putri NT itu, aku belum pernah memakai gaun dari NT kan bu.”


Maharani menunjuk-nunjuk kepala Jihan, "kau ini kapan pintarnya sih?" tanya Maharani berbalut kesal.


"Dalam sebuah master rencana besar, maka harus ada yang dikorbankan," jelas Maharani kepada Jihan.


“Kalau mau berhasil ya harus berkorban, nanti kalau reputasi Khansa sudah hancur, Ibu akan pikirkan cara lagi untuk dapatk gaun NT untukmu.”


Klik ini untuk lanjut ke Bab Berikutnya


Bersambung

Novel ini merupakan Novel yang panjang dan mempunyai cerita yang sangat bangus dan seru untuk menemani anda di kala santai.ikuti kisah selanjutnya yah.



Posting Komentar untuk "Gadis Desa Pengantin Penganti Bab 20"