Gadis Desa Pengantin Penganti Bab 13

 Admin kembali lagi dengan Novel yang sangat seru,Novel ini menceritakan seorang gadis Desa yang bernama Khansa yang di anggap wanita sial di desa tersebut,Novel ini berjudul “ Gadis Desa Pengantin Penganti ”


Hahaha Admin ga akan lanjut nanti di bilang spioiler lagi kita akan lanjut ke kisah Khansa yang sangat menguras perasaan dan Novel ini mempunyai jalan cerita yang panjang dan  seru langsung saja kita menuju TKP….😘😘🥰


BAB 13 : CACING KREMI


Maharani memberontak. Tapi, tetap saja pak Arman seperti orang gila dan tidak mengenali wanita di hadapannya ini adalah Maharani, Nyonya Isvara. Pak Arman terus saja memeluki Maharani, kemeja yang Maharani pakai sudah terbuka sampai setengah bahu.


Maharani menendang bagian bawah Pak Arman, dan itu malah membuat mereka berdua semakin bergumul di atas ranjang. Pada saat inilah, Khansa segera saja keluar dari kamar suite VVIP tersebut.


Saat keduanya sedang dalam situasi kacau balau, polisi masuk dan menangkap mereka atas tuduhan transaksi asusila.


Petugas polisi pun menarik Pak Arman dan langsung saja memborgol tangan Pak Arman. Maharani segera saja membetulkan pakaiannya yang sudah berantakan tak karuan tersebut. 


"Transaksi … tidak itu sama sekali tidak benar!" kilah Maharani membela diri. 


"Lihatlah! Aku ini adalah korban," jelas Maharani.


Maharani menjelaskan berkali-kali dan jelas  tidak mengakuinya, tapi mau tak mau dia harus ikut dengan polisi. Salah satu petugas polisi memberikan jaketnya untuk menutupi baju Maharani yang telah rusak, robek di sana sini. 


Petugas polisi tersebut mendampingi Maharani dan Pak Arman keluar, Setelahnya Leon pun ikut keluar.


Maharani dikenali orang saat melewati lobi hotel. Karena saat muda dulu, Maharani bergelut di dunia film dan kepopulerannya sebagai ratu film pada masa itu telah menjadikan Maharani benaran terkenal sampai sekarang.


Bahkan meski sudah tidak bergelut didalam dunia film lagi, Maharani memang pandai berbaur dalam kalangan dunia sosialita di kalangan istri-istri pengusaha sukses. 


Tak jarang pula, para kolega bisnis Fauzan melihat jika Maharani ini adalah istri sekaligus asisten Fauzan, karena kerap kali menemani perjalanan bisnis Fauzan di dalam negri atau pun keluar negri.


Maharani juga pandai melobi, lihat saja contohnya. Berhasil melobi Pak Arman, bahkan sebanyak dua kali, meski keduanya digagalkan oleh Khansa.


Maharani berusaha menutupi wajahnya, namun tetap saja orang-orang yang ada di lobi mengenalinya, Ini adalah ratu film yang terlihat baru saja ditangkap oleh polisi dan juga ada seorang laki-laki disampingnya dengan keadaan tangan diborgol.


Mengetahui bahwa jika  itu adalah ratu film, maka orang-orang yang lewat berfoto-foto dengan heboh dan dengan cepat berita penangkapan tersebut langsung saja masuk trending topik.


……


Saat ini, Fauzan sedang berada dalam perjamuan bisnis. Beberapa rekan bisnis dan temannya bertanya kenapa Maharani tidak datang.


"Mengepa Nyonya Isvara tidak ikut menemani?" tanya salah satu kolega bisnisnya itu. 


"Istriku sedang melakukan tugas penting," jawab Fauzan. 


"Pak Fauzan ini benaran pengusaha hebat dan beruntung karena memiliki pendamping yang sangat hebat," ujar salah satu dari mereka lagi.


"Ya tidak hanya cantik, namun juga pandai bertransaski bisnis," salah satu dari mereka menimpali lagi.


Fauzan sangat bangga saat mendengar mereka berkata Maharani sang Ratu film bisa menjadi istri yang baik dan juga mampu membantu bisnisnya menjadi semakin besar.


Ketika sedang menikmati sanjungan, pujian yang membuat Fauzan merasa melayang ke langit ke-7 itu, seketika saja kesenangannya dibuyarkan oleh deringan dari ponselnya.


Polisi menelepon saat Fauzan sedang bangga-bangganya. Merasa jika ini adalah telpon dari Maharani, maka tanpa berpikir panjang Fauzan menjawabnya dalam mode pengeras suara, namun betapa terkejutnya ketika suara yang menyapa Fauzan adalah polisi. 


"Pak Fauzan! Istri anda saat ini di kantor polisi. Ditangkap karena tuduhan bertransaksi asusila," jelas polisi tersebut.


Semua orang di sana mendengar kalau Maharani terjerat transaksi asusila dan polisi meminta Fauzan pergi mengurus administrasi. Fauzan langsung saja mematikan mode pengeras suara ponselnya, dan berdiri, berpindah tempat untuk menjawab panggilan itu dengan serius.

Semuanya langsung saja mencari berita tentang apa yang baru saja mereka dengar, membaca berita melalui ponsel, lalu langsung menertawakan Fauzan.


"Baik saya akan segera kesana," jawab Fauzan setelah mengetahui apa yang terjadi. 


Tanpa berpamitan, Fauzan langsung saja meninggalkan tempat perjamuan bisnis itu, saat ini Fauzan mana ada muka untuk berpamitan dengan para kolega bisnisnya itu. Sedetik baru saja mereka memuji setinggi langit, dan sekarang malah sudah menjatuhkannya.


Fauzan bergegas ke kantor polisi dengan emosi. Di kantor polisi, Maharani terus berkata kalau dia dicelakai oleh Khansa.


Fauzan terus bertanya padanya apakah hotel dan berita itu semuanya perbuatan Khansa? Maharani mengiyakan dan ditampar oleh Fauzan.


"Khansa baru saja datang dari desa, kau pikir dia memiliki kemampuan seperti itu!" hardik Fauzan.


Maharani tidak pernah dipukul oleh Fauzan sejak menikah. Fauzan sangat menyayanginya. Dalam sekejap, seluruh kebencian tertuju pada Khansa. Maharani benar-benar merasa bodoh karena sudah menganggap rendah otak Khansa.


……


Simon yang sedari tadi menonton semua kejadian ini langsung bertepuk tangan senang, “Leon, kakak iparku ini sungguh hebat, ya. Dengan semua kejadian ini, ibu tirinya tidak akan hidup tenang lagi.”


Leon memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana tanpa ekspresi terkejut. Istri kecilnya ini selalu saja memberi kejutan padanya setiap hari. 


Leon merasa Khansa ini seperti sebuah teka-teki yang memikatnya dengan perlahan-lahan tapi, pasti.


“Aku pergi dulu,” ujar Leon.


Leon  baru saja mau pergi, tapi saat ini Jihan muncul di hadapannya.  Jihan memang jahat, tapi syukurlah tidak mewarisi sifat ibunya yang penuh intrik. Dia kasar dan iri hati, sungguh tidak manis.


Jihan masih tidak tahu apa yang terjadi dengan orangtuanya karena dia terus fokus dengan Leon, Sugar baby ini.


Jihan menghalangi jalan Leon, "Hei! Sugar baby ... kau ikut dengan aku saja," ujar Jihan. 


Jihan mengeluarkan secarik cek, “Uang ini untukmu dan kelak jangan ikut dengan Khansa lagi!”


Leon mengernyitkan alisnya, mentertawai angka nominal yang ada tertera di ceknya itu. Dalam satu malam dengan angka nominal yang Jihan tawarkan itu lebih rendah dari harga makan malam mewah yang pernah Leon cicipi, hanya untuk 12 menu makanan saja


Untuk makan di restoran mewah itu, Leon pernah mengeluarkan uang sebesar 1.650 Euro atau sekitar Rp 28,3 juta persatu porsi, jadi itu setara dengan tiga ratus juta lebih. Namun, bagi Jihan ini adalah tabungan seumur hidupnya.


Kepalang jatuh cinta dengan Leon, maka Jihan pun rela merogoh semua tabungannya bahkan tak segan meminjam sedikit kepada temannya, hanya demi menjadikan Leon sugar baby miliknya.


Berharap jika Leon benaran tertarik dengan dirinya dan juga kekayaannya, Jihan masih tak mau kalah oleh Khansa. Statusnya hanya anak buangan yang baru saja datang dari desa, lalu mengapa sudah mendapatkan sugar baby seperti Leon ini, yang ketampanannya tiada dua duanya.


"Ini uang yang banyak lho! Jangan bilang kau mau menolaknya ya!" bujuk Jihan dengan suara genit manja.


Leon lebih tertawa lagi karena mendengarkan perkataan yang menjijikan dari Jihan tersebut, ini sama saja seperti sejenis cacing kremi yang ingin melahap seekor phyton, hal yang tidak akan mungkin terjadi sampai kiamat terjadi pada bumi.


Klik ini untuk lanjut ke Bab Berikutnya


Bersambung

Novel ini merupakan Novel yang panjang dan mempunyai cerita yang sangat bangus dan seru untuk menemani anda di kala santai.ikuti kisah selanjutnya yah.


Posting Komentar untuk "Gadis Desa Pengantin Penganti Bab 13"