Gadis Desa Pengantin Penganti Bab 82

 Admin kembali lagi dengan Novel yang sangat seru,Novel ini menceritakan seorang gadis Desa yang bernama Khansa yang di anggap wanita sial di desa tersebut,Novel ini berjudul “ Gadis Desa Pengantin Penganti ”


Hahaha Admin ga akan lanjut nanti di bilang spioiler lagi kita akan lanjut ke kisah Khansa yang sangat menguras perasaan dan Novel ini mempunyai jalan cerita yang panjang dan  seru langsung saja kita menuju TKP….😘😘🥰


BAB 82 : KAIN SONGKET


Khansa juga mau membelikan hadiah untuk Nenek Sebastian, "Ayo! Hadiah untuk Leon sudah, sekarang aku ingin mencari hadiah untuk Nenek."


"Kau ingin memberikan apa?" tanya Emily.


Khansa tahu apa yang disukai Nenek Sebastian, "Kain songket."


"Jika begitu, kita cari songket Bali benang emas" ujar Emily.


"Songket bali benang katun juga bagus," tukas Khansa. 


"Benang emas, perak, katun dan kombinasi saja jika begitu," usul Emily.


Khansa pun mengiyakan usul Emily, membeli semua jenis kain songket khas Bali. Songket Bali benang emas, perak  katun dan Kombinasi. 


Songket Bali benang emas adalah tergolong kain songket yang mahal harganya. Kain ini memiliki motif yang rapat dan sulit juga benang yang di gunakan adalah benang emas. Semakin rumit motif dan bahan semakin bagus maka harga songket akan semakin mahal.


"Ayo masuk! Ini adalah butik terbaik," ajak Emily kepada Khansa.


"Makin halus tenunan, makin rumit corak songketnya dan makin berat songketnya (menandakan bahwa songket tersebut dibuat dari benang emas asli) berarti makin tinggi pangkat dan kedudukan orang yang mengenakannya,"  jelas Emily.


"Jika begitu, kita cari kain songket yang seperti kau katakan tadi," ujar khansa.


Mereka pun melihat-lihat motif kain songket, dan memilih motif terbaik yang ada di butik tersebut.


"Ini sepertinya cocok untuk Nenek," gumam Khansa. 


"Bagaimana?" tanya Khansa seraya menyodorkan kain songket yang sedang di pegangnya kepada Emily.


"Ini terlihat sangat bangsawan," jawab Emily sembari mengedipkan  satu matanya. 


"Sangat cocok!" puji Emily kepada pilihan Khansa.


"Jika begitu yang ini saja," tukas Khansa.


Emily juga membelikan songket Bali benang katun kepada seluruh team dan asistennya, Emily sengaja membelikan ini karena Motif songket Bali benang katun sangat populer di Bali. Warna pada kain ini sangat warna warni dan mencolok dapat di padukan dengan warna apa saja.


Emily juga membelikan untuk Khansa, "Pakailah nanti ketika kau memberikan hadiah untuk Leon."


"Mengapa harus memakai kain?" tanya Khansa bingung.


"Kain Songket memberikan nilai tersendiri yang dapat menujukan “kebesaran” bagi orang-orang yang mengenakan," jawab Emily.


"Kau ini kan bukan wanita biasa, apalagi suamimu! Jadi akan sangat pantas kau memakai ini untuk ditunjukan kepada suami luar biasamu itu," ujar Emily.


Khansa terdiam memikirkan perkataan Emily dan bergumam, mengakui jika suaminya itu memang sangat luar biasa mengesalkan hati, suka sekali menjahilinya dan menjebaknya agar mau mengaku jika sudah cemburu. Tak tanggung-tanggung, bahkan sampai membawa wanita lain untuk main ke rumah mereka.


Dalan pikiran Khansa, nanti akan meminta pelayan untuk meletakan satu sapu lidi aren di setiap kamar tamu. 


Guncangan di bahu Khansa dari Emily membuyarkan lamunan Khansa, "Hei! Kenapa malah melamun?" tanya Emliy.


"Issh kau ini! Lagi-lagi tidak mendengarkan apa kataku," tukas Emily mengesal.


"Sudahlah, dalam satu hari aku akan menjadikan kain songket ini menjadi sebuah rok yang manis untukmu," ujar Emily sembari memberikan kain songket tersebut ke asistennya.


"Bawa ini ke tempat biasa, dan aku ingin selesai dengan cepat!" perintah Emily.


Khansa masih tinggal beberapa hari lagi di Bali. Masalah foto tak senonoh dan kejadian Maharani perlahan menghilang.  Maharani masih memiliki koneksi yang cukup kuat, untuk bisa menekan berita-berita tentang dirinya, ditambah Fauzan juga melakukan sesuatu.


Bukan karena menjaga nama baik Maharani, tapi karena tidak ingin reputasinya rusak oleh berita viral tersebut, lalu merusak koneksi bisnisnya. Perusahaannya saat ini sangat membutuhkan dana kucuran untuk kelangsungan operasional. Setelah Khansa menutup jalan dana dari tuan muda Ugraha perusahaan semakin memprihatinkan.

Bahkan sudah tidak terasa aneh ketika Khansa mendengar jika Fauzan malah akan megadakan acara perayaan hari jadi peringatan hari pernikahan mereka. 


Hari jadi peringatan pernikahan Fauzan dan Maharani sudah dekat. Emily mendapat info tentang tamu VIP di acara perayaan tersebut.


"Aku mendapat kabar jika  Arief Wandana, ayah angkat Maharani, adalah tamu VIP di acara perayaan hari jadi pernikahan Fauzan dan Maharani," ujar Emily.


"Arief Wandana punya latar belakang yang kuat di dunia hiburan, investor dana kelas kakap," jelas Emily lagi.


"Apakah dia ini penyokong karir Maharani?" tanya Khansa. 


"Dari lingkaran informasi yang aku ketahui sepertinya begitu," jawab Emily.


"Arief Wandana ini juga memiliki usaha di dunia medis," jelas Emily. 


"Aah! Jika begitu tidak heran, sebab perayaan besar ini dibuat karena apa," tukas khansa.


"Karena apa?" tanya Emily.


"Jelas! Karena investasi. Semua karena uang," jawab Khansa.


"Owalah! Pantas saja Maharani ini berani selalu berbuat jahat kepadamu, dan menyombongkan diri di depan Fauzan saat ini, sehingga ayahmu itu selalu tunduk kepadanya," ujar Emily. 


"Akhirnya!" gumam Khansa senang. 


Semenjak pulang dari desa, Khansa sudah menunggu lama untuk hal ini. Khansa merasa Maharani sangat pandai menutupi sensasi pendana yang satu ini. Tidak pernah tercium oleh media, ini karena Arief Wandana ini memiliki latar belakang yang tak biasa. Emily pun melanjutkan penjelasannya lagi.


"Aku dengar dia memiliki istri yang luar biasa," 


"Luar biasa?" tanya khansa. 


"Luar biasa galak," tukas Emily.


Masalah belakangan ini sudah merusak koneksi Maharani di dunia hiburan selama beberapa tahun ini. Maharani hanya bisa mengandalkan cara terakhir ini. Khansa pun mulai memikirkan jenis permainan baru yang akan diberikan kepada Maharani.


"Apa kau bisa mengundang Nyonya Wandana ke acara itu?" tanya Khansa.


Khansa menganalisa, jika Fauzan meluluh lagi kepada Maharani, karena Arief Wandana, jadi mana rela jika Khansa tidak merusak acara pencarian dana investasi  tersebut. Fauzan sangat mencintai keuntungan karena itu, mana tahan jika Khansa kali ini berdiam diri tidak memberikan pelajaran kepada pasangan Isvara tersebut.


Emily pun menyetujui mencari cara agar Nyonya Wandana bisa hadir di acara perayaan hari jadi pernikahan Fauzan dan Maharani ini. Karena kabarnya nyonya Wandana selalu melabrak pelakor yang berusaha menggoda suaminya.


"Ini akan menjadi tontonan yang sangat menarik!" ujar Emily sambil menyeringai tertawa jahat.


"Tenanglah! Aku akan bekerja keras untuk mengundang Nyoya Wandana datang, skenario sebagus ini mana bisa dilewatkan begitu saja," gumam Emily tertawa senang.


"Baiklah jika begitu kita sepakat, aku datang dan bagianmu mengundang Nyonya Wandana untuk datang," tukas Khansa.


"Sepakat," jawab senang Emily.


Yang Emily dengar, Nyonya Wandana tidak akan berlaku manis kepada wanita-wanita yang bermain genit kepada suaminya. Dia pasti akan membuat wanita itu berhari-hari beristirahat di rumah sakit.


Jadi sudah pasti Emily akan mengerahkan seluruh jaringan koneksinya untuk mendatangkan Nyonya Wandana, agar dia bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri ketika Maharani menggoda suaminya itu. 


Setelah mencapai kesepakatan, Khansa bersiap pulang untuk menghadiri acara.


Klik ini untuk lanjut ke Bab Berikutnya


Bersambung

Novel ini merupakan Novel yang panjang dan mempunyai cerita yang sangat bangus dan seru untuk menemani anda di kala santai.ikuti kisah selanjutnya yah.



Posting Komentar untuk "Gadis Desa Pengantin Penganti Bab 82"