Gadis Desa Pengantin Penganti Bab 110

 Admin kembali lagi dengan Novel yang sangat seru,Novel ini menceritakan seorang gadis Desa yang bernama Khansa yang di anggap wanita sial di desa tersebut,Novel ini berjudul “ Gadis Desa Pengantin Penganti ”


Hahaha Admin ga akan lanjut nanti di bilang spioiler lagi kita akan lanjut ke kisah Khansa yang sangat menguras perasaan dan Novel ini mempunyai jalan cerita yang panjang dan  seru langsung saja kita menuju TKP….😘😘🥰


BAB 110 : PERMINTAAN KETIGA


Belum sampai di kamar mereka, Leon mengulurkan lengan berototnya untuk melingkari pinggang ramping Khansa  dan langsung menariknya ke dalam pelukannya, “Rindu tidak?”


Khansa mendengus, lalu berkata, “Setelah berita viral ini, aku perhitungkan pasti Yenny akan mencarimu, masih ada satu permintaan yang belum dikatakan!”


Binar mata Leon berseri-seri, “Nyonya Sebastian! Apakah kau cemburu?”


Khansa membalikan badannya, mendekatkan wajahnya kepada tubuh Leon lalu mengendusnya seperti seekor anak a*jing.


Leon mengernyitkan alisnya, “Sedang mencium apa?”


Khansa tidak menjawab, Khansa hanya mengecek apakah ada wangi tubuh wanita lain pada Leon, berpikir siapa tahu Leon memanfaatkan kesempatan dinas ke Eropa dengan dekat dengan wanita lain.


Khansa menatapnya, lalu akhirnya menjawab “hanya mengecek saja, mana tahu ada Chief Susan yang lain,”


Leon merasa senang, “Ada istri yang galak di rumah, aku mana berani?”


“Baiklah aku percaya, Sekarang bisa lepaskan aku?” pinta Khansa sembari mendorong tubuh Leon.


Namun, Leon tidak bergerak, dia tetap memeluknya, “Tidak mau kulepas, panggil aku suami dulu.”


“Tidak mau!” wajah Khansa merona.


“Sungguh tidak mau?’ tangan Leon mulai menggelitiki pinggul ramping Khansa.


“Apakah kau malu, tidak ada yang mentertawakanmu, aku ingin mendengarnya, panggil suami!”


“Tidak mau!” jawab Khansa lagi.


“Mengapa?” tanya Leon.


“Kau masih terjerat dengan Yenny Isvara, jika dia belum mengatakan permintaan ketiganya, maka ini masih menjadi batu ganjalan dalam hubungan ini!” jelas Khansa.


Bibir tipis Leon mencium rambut panjang Khansa yang wangi, lalu bergumam, “Bolehkah aku membuatnya menghilang?”


“Tidak itu terlalu murah hati untuk Yenny,” Khansa menolak permintaan Leon.


“Baiklah, tukang cemburu! Menurutmu aku harus apa?” tanya Leon.


“ Hisssh …” ujar Khansa yang berpikir jika Leon ini benar-benar sangat mendominasi.


“Aku rasa yenny isvara sangat tertarik denganmu, aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan,” ujar khansa.


Khansa menarik Leon untuk masuk ke kamar mereka, Khansa  duduk di sofa yang ada di kamar, “Apa yang akan kau lakukan jika yenny membuat pengakuan kepadamu, tentang permintaannya yang ketiga.”


“lalu kenapa? Hanya ada satu Nyonya Sebastian,” jelas Leon sembari mengecup kening Khansa.


Hati Khansa seperti diolesi madu, pria ini sangat pandai membujuk wanita.  Leon meliriknya lalu berkata, “Jika kau senang, kau bisa membuat kerusuhan apa pun, jangan takut! Ada aku yang akan selalu membereskan kekacauan yang kau buat.”


“Jika begitu aku akan mencari cara,” ujar Khansa sembari membuka cadarnya dan memberikan senyuman menggoda kepada Leon.


“Apa tidak ingin memberiku hadiah?” tanya Leon.


“Apa kau berulang tahun?” tanya Khansa.


“Apa memberikan hadiah kepadaku harus menunggu hari ulang tahun?” tanya Leon.


Khansa mencubit pinggang Leon. Tapi, Leon merasa cubitan itu hanya seperti sebuah gelitikan saja. Leon memajukan tubuhnya dan menyodorkan pipinya, “Ini saja hadiahnya,” ujarnya sembari menunjuk pipinya dengan tangannya.


Khansa berpikir lebih baik cium pipi daripada harus menyebutkan kata suami, yang memikirkannya saja sudah membuatnya malu ampun-ampun. Khansa pun memajukan tubuhnya lalu mengecup sekali pipi tampan leon.


“Gadis pintar!” puji Leon sembari mengusap-usap kepala Khansa.


“Aku akan menyiapkan air hangat untuk kau mandi,” ujar Khansa.


Beberapa hari kemudian, berita tentang trending topik Direktur Sebastian menawan tapi bodoh masih menjadi trending nomor satu, Kali ini Yenny mendengar dari Laura Mahendra jika Leon telah Kembali dari Eropa. Dengan Percaya diri Yenny pergi ke kantor Leon, untuk menjelaskan segala sesuatu yang dia inginkan untuk permintaan ketiganya.


Di ruangan kerja Leon, Khansa  nampak merasa bosan. Hari ini Leon memaksa Khansa untuk menemaninya bekerja. Mencium aroma tubuh Khansa membuat Leon semakin bisa berkonsentrasi dalam bekerja. Keputusan- keputusan akurat pun lebih mudah diputuskan.


Gery masuk ke dalam ruangan dan mengatakan jika yenny Isvara ada di lobi dan ingin bertemu. Mendengarnya Khansa langsung saja berdiri, “Jangan katakan aku ada di sini,”

Gery menoleh kepada Leon, dan melihat Direktur Sebastian mengangguk, “Persilahkan dia masuk!” perintah Leon.


Khansa langsung saja berpindah posisi, berdiri di belakang penghalang ruangan antik yang ada untuk membatasi pintu kamar istirahat Leon yang ada di ruang kerjanya itu , “Ok sekarang aku ingin kau si tukang cemburu, untuk mengawasi di sini, jangan sampai ada yang cemburu nanti,” ujar Leon sembari mengecup kening Khansa.


Terdengar pintu di buka, Yenny dengan anggunnya masuk ke dalam ruangan Leon.  Khansa menahan napas, mereka berada di ruangan yang sama, memikirkan kira-kira apa yang mau dikatakan oleh yenny.


“Direktur Sebastian!” sapa Anggun yenny.


Wajah Leon nampak tenang dan Leon menjawab dengan santai, “Silahkan!” jawab Leon mempersilahkan Yenny duduk di sofa.


“Ada apa mencariku?” tanya Leon.


Yenny Isvara sangat sulit bertemu dengan Leon, apalagi kesempatan untuk berdua saja. Tapi Sekarang dia bersama dengan Leon dalam ruangan ini, detak jantungnya semakin berdegup dengan kencang.


Yenny menarik napas, lalu mulai berkata ,”Direktur Sebastian sebelumnya aku sangat berterima kasih karena telah bermurah hati telah mengabulkan dua permintaan aku,” tukas yenny.


“Lalu?” tanya Leon dengan nada tenang acuh tak acuh.


“Lalu kedatangan aku ini ingin membahas tentang permintaan ketigaku,” jelas Yenny.


Leon bersandar di kursi kerjanya sambil melirik ke arah Khansa yang sedang menganggukan kepalanya dengan penuh semangat, yang berarti mengatakan cepat jawab.  Leon terdiam beberapa saat, lalu berkata, “katakan apa permintaanmu?”


Merasa Leon Merespon maka Yenny pun tersenyum dengan sumringah ,”Permintaan ketiga adalah menikah denganmu, menjadi Nyonya Sebastian,” jawab Yenny dengan penuh pecaya diri.


“Direktur Sebastian, sejak pertama kali aku melihatmu, aku sudah jatuh cinta. Dan aku sangat mencintaimu. Karena itu aku selama ini berusah dengan keras mengembangkan diriku agar bisa sepadan denganmu,” jelas Yenny.


“Tidak pernah menerima ajakan pria lain untuk berkencan juga adalah salah satu cara aku menjaga diri untukmu,” jelas Yenny.


“karena hanya kau yang ada di dalam hatiku,” jelas pengakuan Yenny lagi.


“Aku berharap dapat berdiri di sisimu mengarungi pasang surut kehidupan Bersama-sama,” jelas Yenny lagi.


“Aku tidak ingin menahan perasannku lagi, jadi bisakah Direktur Sebastian memberikan aku kesempatan?” pinta Yenny.


Khansa benar-benar tidak mengira jika saat ini dia sedang menguping pengakuan cinta Yenny kepada Leon Sebastian. Khansa menatapi Leon untuk melihat reaksinya, tetapi Leon tidak mengatakan apa-apa dan bahkan tidak tahu apakah mendengarkan pengakuan Yenny Isvara, yang Leon lakukan hanya menatapi Khansa sambil duduk bersandar di kursi kerjanya.


“Direktur Sebastian apa kau mendengarkan aku?” ujar Yenny.


Leon melihat Khansa menganggukan kepalanya, Leon mengerti jika Khansa ingin menggunakan tawaran yang baru saja dia berikan, diperbolehkan membuat kerusuhan, maka Khansa akan membuat kerusuhan.


Leon pun menoleh ke arah Yenny seraya berdehem lalu berkata, “Aku tidak akan menjanjikanmu apa-apa. Namun, itu tergantung bagaimana kau bisa menunjukan ketulusanmu kepada banyak orang, barulah aku akan memikirkannya,” jawab Leon dengan tegas sembari melirik ke arah Khansa yang memberikan tanda jempol kepada Leon.


Bantu admin yah kak dengan klik ... biar admin semangat postnya


Klik ini untuk lanjut ke Bab Berikutnya


Bersambung

Novel ini merupakan Novel yang panjang dan mempunyai cerita yang sangat bangus dan seru untuk menemani anda di kala santai.ikuti kisah selanjutnya yah.



Posting Komentar untuk "Gadis Desa Pengantin Penganti Bab 110"