Gadis Desa Pengantin Penganti Bab 60

 Admin kembali lagi dengan Novel yang sangat seru,Novel ini menceritakan seorang gadis Desa yang bernama Khansa yang di anggap wanita sial di desa tersebut,Novel ini berjudul “ Gadis Desa Pengantin Penganti ”


Hahaha Admin ga akan lanjut nanti di bilang spioiler lagi kita akan lanjut ke kisah Khansa yang sangat menguras perasaan dan Novel ini mempunyai jalan cerita yang panjang dan  seru langsung saja kita menuju TKP….😘😘🥰


BAB 60 : PERTUNANGAN


Pesta pertunangan Jihan dan Hendra diadakan di Mountain Champ, acaranya digelar dengan sangat mewah dan romantis. Momen istimewa mereka digelar dengan sangat megah dan intim. Bukan cuma dari konsep acaranya, dekorasi


pertunangannya juga sangat mewah layaknya pesta pernikahan, Dekorasi berkelas ini memberikan kesan mewah dan elegan.


Pesta tunangan Jihan dan Hendra ini digelar dengan mengambil konsep bernuansa klasik dengan tema warna salem dan silver, baik dari dekorasi, hingga busana.


Tampak dekorasi ditata dengan sedikit sentuhan rustic, terlihat dari pemakaian lambu-lampu bohlam. Ruangan juga dihias dengan lebih banyak elemen dedaunan yang memang menjadi tren dekorasi pernikahan di kalangan millennial. Sementara beberapa tangkai bunga berwarna beige-oranye semakin mempercantik pesta tunangan ini.


Jihan terlihat menawan, tubuhnya dibalut dengan gaun dari brokat dan batik bertahtakan kristal. Jihan tampil cantik mengenakan gaun beraksen ruffle atau renda yang dibentuk bergelombang dan sedikit bertumpuk,  yang ada di bagian pinggang. Gaun itu tampak mewah berkat taburan kristal dan payet. Semua yang menempel di tubuh Jihan seharga ratusan juta.


Saat ini Jihan melihat Khansa dan segera mendekat untuk menyindir Khansa, "Khansa kau datang juga," ujar Jihan. 


"Doakan kami yah," ujar manis Jihan. 


"Meski dulu Kak Hendra adalah tunangan kamu. Namun, jangan sakit hati jika Kak Hendra sekarang bertunangan dengan aku yah. Karena jodoh itu kan tidak ada yang tahu" jelas Jihan.


Orang-orang di sekeliling mulai bergunjing tentang Khansa. Menguak kembali tentang pertunangan masa kecil Khansa dulu dengan Hendra.


[Yang aku dengar dulu, Khansa ini adalah tunangan Tuan Muda Ugraha]


[Iya! Tapi tidak jelas juga, tiba-tiba diputuskan begitu saja]


[Sst! Rumor yang aku dengar jika Khansa Isvara ini adalah putri pembawa sial]


[Iya aku dengar juga, karena alasan itu Tuan Isvara mengasingkan dia puluhan tahun untuk tinggal di desa]


[Oh! Pantas saja keluara Ugraha tidak menginginkannya juga]


[Jihan ini terlalu baik, seharusnya jangan mengundang Khansa, jika nanti kena sial bagaimana?]


Jihan melihat mereka menjelekkan Khansa dan pura-pura baik untuk membela Khansa, "Hei! Kalian jangan bicara tentang hal yang tidak baik ke saudara aku ini."


"Meski lama tinggal di desa. Namun, dia tetap keluarga Isvara, jadi jangan seenaknya untuk menghina," lanjut pembelaan Jihan lagi.


Khansa tahu mereka hanya berakting saja, Khansa tidak marah dan malah merasa lucu, "Mereka ini seperti beo, hanya mengucap kata kalimat apa yang sudah diajarkan oleh majikannya."


"Sungguh menjijikan sekali melihat tingkah mereka ini," pikir Khansa.


Kini Jihan sudah menjadi calon istri dari salah satu dari  empat keluarga terhebat di Palembang, pesta yang mewah ini menunjukkan rasa sayang dari Hendra kepada Jihan, maka Jihan berhak untuk bangga hati.


Saat ini Maharani juga kemari, belakangan ini Maharani dan Fauzan tidak harmonis dan Maharani pusing memikirkannya, tapi hari ini putrinya bertunangan dengan Hendra dan mengharumkan reputasinya sendiri maka hari ini Maharani juga merasa bangga dan akan mengurus tentang Fauzan nanti, jika segala macam bentuk perayaan pertunangan putrinya ini selesai.


Ini adalah acara terpenting, maka Maharani juga tidak sembarangan memilih baju. Berbicara soal pakaian dan fashion, tentu saja Maharani sangat antusias menunjukkan selera berpakaiannya. Gaun pesta hari ini hingga sepatu yang dia pakaia adalag simbol identitas untuk si pemakai, untuk dirinya yang bergelar ratu film terpopuler.


Maharani memakai gaun dengan bagian menjuntai pada bagian bahu. Gaun yang memperlihatkan bahu Maharani. Gaun yang Maharani pakai ini adalah gaun dengan nuansa perak, dengan adanya berlian hitam dan putih pada gaunnya, Maharani selalu tersenyum dengan sombongnya, seakaan-akan hanya dialah yang paling Kaya diantara para tamu-tamunya ini.


Maharani juga melihat ada Khansa, lalu  turut menyindir Khansa. Melihat baju yang dipakai Khansa malam ini untuk menghadiri pesta pertunangan Jihan bukanlah gaun ternama. Ini semakin meyakinkan pendapat Jihan juga pendapat dirinya, jika Khansa adalah menantu yang tidak dianggap oleh Keluarga Sebastian, menantu yang tidak diharapkan.


Maharani merasa bersyukur karena sudah menukar Khansa untuk menggantikan Jihan menikahi Tuan Muda Sebastian itu.


"Khansa!" panggil Maharani seraya mendekati.


"Kau ini! Mengapa memakai gaun sederhana seperti ini?" tanya Maharani dengan suara sedikit mengeras sehingga menarik perhatian yang lain, semua yang ada disana.


Malam ini Khansa hanya memakai gaun model Long dress yang dilengkapi aplikasi sulaman sederhana. Akan tetapi, pengaplikasian sulaman tersebut malah membuat gaun tampak menjadi lebih manis, itu terlihat sangat cocok membalut tubuh Khansa.


"Ini juga sudah bagus! Menurut aku," jawab ringan Khansa acuh tak acuh.


"Jika keluarga suamimu hanya bisa memberikan gaun seperti ini, mengapa kau tidak mengatakannyaa kepada aku," ujar Maharani seakaan akan peduli kepada Khansa. 


"Aku bisa membelikanmu baju yang sama bagusnya seperti kita," ujar Maharani lagi berlagak baik namun berbalut merendahkan.


"Lain kali jangan sungkan seperti ini lagi, jangan mempermalukan keluarga Isvara," ujarnya lagi sengaja ingin mempermalukan Khansa.


Provokasi Maharani berhasil, Khansa pun dikucilkan lagi, dan semua orang yang hadir di pesta ini jahat pada Khansa, dan semua orang pun mulai berbisik-bisik lagi, menjelekan Khansa.


[Apakah dia itu menganggap Jihan adalah saudaranya, mengapa dia hanya memakai gaun seederhana]


[Aku rasa Khansa ini hanya berniat ingin mempermalukan Jihan saja]


[Benar-benar saudara tiri yang jahat, mana mungki mau mendoakan dengan tulus]


Hendra datang dan memasuki gedung pertunangan dengan gaya elegannya, semua yang menempel di tubuh Hendra nampak berbalut dengan penuh kemewahan.


Setelan jas memang identik sebagai produk fashion mewah dan dapat membuat siapa saja yang memakainya nampak elegan. Setelan jas pria seolah mampu mengumbar status sosial yang dimiliki oleh pemakainya.


Dengan alasan tersebut, tak ayal kebanyakan orang menganggap pria yang memakai setelan jas mempunyai pamor yang tinggi dan terhormat, dan ini sangat berlaku bagi empat tuan muda dari keluarga berkuasa yang ada di Palembang.


Setelan jas yang Hendra pakai adalah buatan dari  perusahaan mode yang ada di Italia, perusahaan tersebut telah memproduksi jas berkualitas tinggi sejak tahun 1945 silam.


Tak ayal  harga jas yang Hendra kenakan saat ini benar-benar sangat mahal. Setelan jas itu dibandrol seharga  600an juta Rupiah.


Berbahan serat terlangka di dunia, jas ini juga dibuat dengan jahitan berlapis emas putih. Jahitan berlapis emas putih itulah yang membuat harga jas ini jauh lebih mahal dibanding produk yang lain.


Melihat Hendra calon tunanganya sudah datang dengan gaya gagah dan tampan  Jihan segera saja menghampirinya. Jihan segera menggandeng lengan Hendra untuk memamerkannya kepada Khansa juga kepada semua orang, lalu berkata dengan manja.


“Kak Hendra, Khansa sudah datang untuk mendoakan kita.”

Bantu admin yah kak dengan klik ... biar admin semangat postnya

Klik ini untuk lanjut ke Bab Berikutnya


Bersambung

Novel ini merupakan Novel yang panjang dan mempunyai cerita yang sangat bangus dan seru untuk menemani anda di kala santai.ikuti kisah selanjutnya yah.



Posting Komentar untuk "Gadis Desa Pengantin Penganti Bab 60"